Pembengkakan (Edema)

Pembengkakan, terutama pada kaki, pergelangan kaki, dan sekitar mata, merupakan tanda klasik gagal ginjal. Ini terjadi karena:

Pembengkakan ini bisa menjadi lebih parah seiring waktu dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta gangguan mobilitas.

Pertolongan Pertama untuk Gula Darah Rendah Akut

Pada kondisi tertentu dimana pengidap hipoglikemia akut kambuh di tengah aktivitas, Anda dapat membantu melakukan beberapa cara di bawah ini sebagai langkah awal sebelum pertolongan dokter tiba.

Itulah pantangan gula darah rendah yang bisa Anda hindari untuk hidup yang lebih sehat.

Itu dia beberapa makanan penurun gula darah yang baik untuk dikonsumsi. Segera kunjungi Ciputra Hospital terdekat jika Anda mengalami penurunan gula darah secara terus menerus.

Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari konsultasi dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).

Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!

Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama

Diperbarui pada 30 April 2024

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita gula darah rendah atau hipoglikemia penting memperhatikan asupan makanan untuk mencegah terjadinya episode penurunan gula darah. Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dl), yang dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, dan bahkan kejang atau koma jika tidak segera ditangani.

Dikutip dari Very Well Health, berikut tiga jenis makanan dan minuman yang harus dihindari penderita gula darah rendah:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Makanan tinggi gula dan gula pekat

Makanan dengan kandungan gula tinggi dapat menyebabkan lonjakan drastis pada kadar gula darah diikuti oleh penurunan yang tajam, menciptakan efek rollercoaster yang berbahaya bagi penderita hipoglikemia. Makanan yang termasuk dalam kategori ini antara lain kue-kue, pai buah, dan camilan beku seperti es krim dan yogurt beku.

Minuman dan makanan yang mengandung kafein dapat merangsang pelepasan hormon adrenalin, yang dapat menyebabkan peningkatan sementara pada gula darah diikuti oleh penurunan yang tajam. Makanan dan minuman yang mengandung kafein termasuk kopi, cokelat, soda, dan teh hitam.

Alkohol memiliki efek kompleks pada gula darah. Konsumsi alkohol, terutama saat perut kosong, dapat menyebabkan penurunan gula darah yang signifikan. Ini berbahaya karena dapat memicu hipoglikemia tanpa gejala yang jelas, sehingga sulit untuk ditangani dengan cepat.

Dilansir dari Healthline, untuk menghindari hipoglikemia, penting untuk:

- Menghindari makanan yang menyebabkan lonjakan glukosa darah cepat.

- Mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang dicerna lebih lambat, membantu menjaga kestabilan gula darah.

- Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering, untuk mencegah penurunan gula darah drastis.

- Jika mengalami gejala hipoglikemia, seseorang dapat mengatasinya dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang cepat dicerna dan kaya akan glukosa, seperti:

Setelah mengonsumsi porsi 15 gram glukosa atau karbohidrat, tunggu sekitar 15 menit dan periksa kembali kadar gula darah Anda. Jika masih di bawah 70 mg/dl, konsumsi lagi 15 gram karbohidrat. Jika gejala berlanjut atau semakin parah, segera hubungi petugas medis atau pergi ke rumah sakit.

Jika sering mengalami hipoglikemia, konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan rencana makan atau pengobatan. Ini penting untuk mencegah episode hipoglikemik lebih lanjut dan memastikan manajemen yang tepat terhadap kondisi yang sedang diderita.

Cek Gula Darah Setiap 10 Menit

Saat ini alat pengecek gula darah praktis dapat dibeli secara umum. Untuk terhindar dari komplikasi gula darah rendah, Anda direkomendasikan dapat mengecek kadar gula darah setiap 10 hingga 15 menit sekali.

Makanan dan Minuman yang Mengandung Tinggi Kafein

Konsumsi kafein berlebihan menyebabkan banyak efek negatif untuk tubuh. Termasuk bagi mereka yang mengalami gula darah rendah.

Kafein dapat meningkatkan kadar gula darah, yang berpotensi menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang mungkin bisa terjadi.

Ada beberapa makanan maupun minuman mengandung kafein yang menjadi pantangan gula darah rendah, seperti soda, kopi, dan teh yang terlalu pekat.

Baca Juga: 10 Pilihan Makanan Penurun Gula Darah yang Enak dan Sehat

Alkohol dalam jumlah berlebihan dapat merusak keseimbangan kesehatan tubuh. Hal ini bukan hanya terjadi pada orang yang mengidap kadar gula rendah, tetapi juga kebanyakan orang pada umumnya.

Bahaya konsumsi alkohol juga dapat mengganggu fungsi hati yang mengatur glukosa dalam tubuh.

Bagi pengidap diabetes, sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. Kadar gula darah akan turun secara drastis jika alkohol bercampur dengan pengobatan diabetes.

Oleh karena itu, alkohol menjadi salah satu pantangan gula darah rendah yang patut dihindari.

Ada beberapa penelitian yang telah membuktikan bahwa kafein dalam kopi dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sesaat setelah meminumnya.

Kafein sendiri diyakini dapat merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan adrenalin lebih banyak. Hal ini bisa meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, kafein juga membuat diameter pembuluh darah mengecil sehingga turut berkontribusi terhadap naiknya tekanan darah.

Orang yang teratur mengonsumsi minuman yang mengandung kafein terbukti memiliki tekanan darah lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang tidak minum minuman berkafein sama sekali.

Artikel lainnya: Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Namun, pada penemuan selanjutnya didapat bahwa kafein tidak memberikan efek jangka panjang terhadap tekanan darah pada orang yang minum minuman berkafein secara rutin.

Hal ini diduga karena lama-kelamaan tubuh mereka bisa beradaptasi pada kafein. Jadi, bisa dibilang kondisi tersebut menunjukkan bahwa efek peningkatan tekanan darah karena kafein hanya terjadi sementara.

Ada juga penelitian lain yang dilakukan untuk mengetahui efek dari konsumsi kopi terhadap penggunaan obat antihipertensi. Peneliti menggunakan obat antihipertensi golongan calcium blocker.

Hasilnya, kelompok yang minum kopi disertai konsumsi obat antihipertensi mengalami tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang hanya mengonsumsi obat antihipertensi.

Dari sini, diketahui bahwa kopi dapat menghambat kerja dari obat hipertensi tersebut.

Hingga kini, memang belum ada penelitian yang lebih jelas mengenai seberapa jauh efek kafein pada peningkatan tekanan darah. Lalu, bagaimana jika penderita darah tinggi ingin minum kopi? Bolehkah?

Artikel lainnya: Hipertensi Sebabkan Darah Kental, Benarkah?

Bolehkah Penderita Hipertensi Tetap Minum Kopi?

TEMPO, Jakarta - Meninggal setelah minum obat kuat? Pakar Andrologist dari Brawijaya Hospital Nugroho Setiawan membenarkan ada beberapa informasi mengenai kasus tersebut. Kejadian ini menurut Nugroho tentu bisa karena berbagai faktor. Salah satunya kemungkinan korban memiliki tekanan darah rendah."Obat kuat itu akan melebarkan pembuluh darah," katanya pada acara peluncuran Sutra Perkasa di Jakarta Senin 23 Oktober 2017. Karena itu, katanya jangan memberikan obat kuat kepada orang yang memiliki tekanan darah rendah. Baca juga:Mau Lebih Kreatif? Coba Ganti Suasana Kantor, Ini RisetnyaPria Galak Mungkin Anda Menderita Hipogonadisme, Apa Sebabnya?Batuk Tak Sembuh Berbulan-bulan? Begini Solusi Tata Regita Nugroho mengibaratkan selang air adalah pembuluh darah seseorang. Ketika diameter selang semakin lebar, maka tekanan air yan disemprotkan akan semakin rendah. Hal itu sama juga yang akan terjadi pada darah seseorang, ketika pembuluh darah semakin lebar, maka tekanan darah akan semakin lemah semakin tidak bisa mengalirkan ke seluruh tubuh. "Nanti kan pompa jantungnya tidak cukup (mengalirkan darah ke seluruh tubuh)," katanya.Ia menganjurkan agar masyarakat mengecek tekanan jantungnya sebelum meminum obat kuat. Menurut Nugroho, bila orang memiliki tekanan darah tinggi atau normal, tidak masalah mengkonsumsi obat kuat. "Kalau tekanan darah normal atau tinggi, minum obat kuat setiap hari juga tidak apa-apa. Asal jangan overdosis," katanya.Nugroho memberikan tips untuk memilih suplemen yang aman. Pertama adalah mengecek kandungan serta izin edarnya. "Coba pilih produk yang sudah tersertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan," katanya.Tips kedua, Nugroho menyarankan untuk menghindari penggunaan obat kuat tanpa pertanggungjawaban dokter. Lalu ia pun menegaskan agar semua orang selalu baca aturan pakai dan keterangan komposisi dari setiap suplemen. "Hindari konsumsi yang melebihi dosis yang disarankan," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengenali ciri-ciri gejala gagal ginjal sejak dini sangatlah penting untuk penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai:

Cara Mengatasi Gula Darah Rendah

Mengalami penurunan gula darah secara tiba-tiba mungkin terdengar menakutkan untuk banyak orang. Sebenarnya, dalam kondisi tersebut Anda bisa menaikkan kadar gula darah dengan mengonsumsi makanan yang sesuai.

Berikut beberapa cara mengatasi gula darah rendah yang dapat Anda ikuti berikut:

Terlalu Banyak Mengonsumsi Karbohidrat

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), salah satu penyebab paling umum hipoglikemia pada orang tanpa diabetes adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sekaligus.

Hal ini karena karbohidrat tersebut akan dicerna oleh tubuh dan dipecah menjadi glukosa sehingga berpotensi mengakibatkan fluktuasi pada kadar gula darah. Proses ini biasanya terjadi 2 hingga 5 jam setelah makan.

Ketidakseimbangan kadar gula darah juga sama bahayanya untuk pengidap diabetes. Oleh karena itu, usahakan untuk menyelipkan menu protein bila Anda berencana mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak.

Dengan mengatur pola makan yang tepat dapat meningkatkan gula darah.

Salah satu pantangan gula rendah yang banyak diabaikan adalah terlambat makan. Setiap detiknya tubuh kita mencerna makanan dan memecahnya menjadi glukosa.

Keterlambatan makan dapat berdampak fatal pada keseimbangan kadar gula darah karena kurangnya pasokan makanan untuk dicerna oleh tubuh.

Penderita hipoglikemia sebaiknya menghindari konsumsi gula buatan karena dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah. Zat glukosa yang dicerna dari gula buatan dapat mengakibatkan fluktuasi kadar gula. Gula buatan sendiri sudah melalui banyak proses dan tambahan bahan sebelumnya.

Jus buah sebaiknya dihindari karena proses pembuatan minuman ini biasanya sudah dicampur banyak gula buatan. Disarankan untuk memilih jus buah murni tanpa tambahan pemanis buatan, dan jika perlu, tambahkan sedikit perasan lemon untuk rasa.

Baca Juga: Pantangan Makanan untuk Penderita Diabetes

Alasan Bahaya Minuman Bersoda bagi Penderita Diabetes

Sebelumnya telah disebutkan bahwa konsumsi minuman bersoda bisa membahayakan kesehatan penderita diabetes, karena tingginya kandungan gula dalam jenis minuman ini. Dalam 1 kaleng atau 350 ml minuman bersoda, rata-rata terkandung 39 gram gula atau setara dengan 10 sendok teh gula.

Konsumsi minuman bersoda dengan jumlah gula yang tinggi ini bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Selain itu, hal ini juga dikaitkan dengan resistensi insulin, yaitu kondisi ketika hormon insulin tidak efektif bekerja dalam mengubah gula dalam darah menjadi energi.

Kedua hal di atas justru dapat memperburuk penyakit diabetes. Jika kondisi ini terus terjadi dan dibiarkan tanpa penanganan, kerusakan saraf, pembuluh darah, atau organ tubuh lainnya tidak dapat dihindari.

Hal ini membuat beragam komplikasi berbahaya rentan dialami oleh penderita diabetes. Saat pembuluh darah mengalami kerusakan, penderita diabetes berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.

Sementara kerusakan saraf yang dipicu oleh kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan gangguan pada mata, telinga, dan luka sulit sembuh. Itulah mengapa penderita diabetes perlu untuk menghindari atau membatasi konsumsi minuman bersoda.

Kelelahan dan Kelemahan

Rasa lelah yang berlebihan dan kelemahan umum merupakan gejala yang sering diabaikan namun bisa menjadi indikasi awal gagal ginjal. Hal ini disebabkan oleh:

Penderita mungkin merasa kekurangan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan mengalami penurunan stamina secara signifikan.