Last updated on May 25, 2024

Minor bug fixes and improvements. Install or update to the newest version to check it out!

Pertama kali muncul pada tahun 60-an, musik rock terus menjadi bagian dari budaya musik Indonesia hingga sekarang. Berbagai band rock ikonis juga berhasil lahir mewarnai belantika musik tanah air. Nah, jika kamu penasaran dengan deretan band rock Indonesia terbaru dan paling legend, yuk, simak daftar berikut ini!

Baca juga: 25 Jadwal Konser 2024 di Indonesia [Update]

ENA MAKRY TAXIDI (a long journey) (2005)

'ENA MAKRY TAXIDI','NAMA's sixth album, was released by MBI in 2005. It produced yet another summer hit song in 'ZESTO KALOKAIRI'.

Band Rock Indonesia Terbaru

Sebagai pencinta musik, ada banyak sekali band rock Indonesia terbaik yang harus kamu tau. Mereka semua punya banyak lagu hits dengan perjalanan karier selama puluhan tahun. Selain itu, terdapat juga beberapa pendatang baru yang kehadirannya berhasil kembali menghidupkan genre rock di tanah air.

Mulai dari God Bless sampai Cokelat, simak deretan band rock Indonesia terbaru dan lagu-lagu ikonisnya berikut ini!

Baca juga: Dewa 19 featuring All Stars 2.0: Harga Tiket dan Seat Plannya!

God Bless, salah satu band rock Indonesia terbaik yang sangat legendaris. Berrdiri sejak 1973, grup musik ini telah banyak diakui sebagai salah satu band rock paling berpengaruh di dalam dan luar negeri. Nama “God Bless” dipilih oleh para anggota band untuk mengekspresikan rasa syukur atas karunia Tuhan yang diberikan kepada mereka.

Dibentuk di Jakarta oleh Ahmad Albar, Donny Fattah, Jockie Surjoprajogo, dan Ludwig Lemans, God Bless telah menunjukkan kemampuan musik rock mereka yang luar biasa sejak awal, terutama dalam panggung-panggung musik live. Keunikan band ini terletak pada kemampuan mereka untuk menggabungkan unsur-unsur musik rock barat dengan musik tradisional Indonesia, seperti gamelan dan kendang.

Beberapa single hit dan ikonis dari God Bless adalah “Rumah Kita”, “Semut Hitam”, “Kehidupan”, dan “Panggung Sandiwara”. Melalui lagu-lagu tersebut, God Bless berhasil meraih popularitas yang tinggi dan menjadi salah satu grup musik legendaris di Indonesia.

Tidak kalah populer dengan beberapa nama sebelumnya, Dewa 19 adalah band rock Indonesia terbaik yang membawa nuansa pop rock dan ballad romantis dengan sentuhan filosofis. Dibentuk pada tahun 1986 di Surabaya, band legendaris ini dipimpin oleh salah satu maestro kenamaan tanah air, Ahmad Dhani. Tak heran, Dewa 19 telah meraih banyak penghargaan dan menghasilkan banyak lagu hits yang melegenda dalam dunia musik Indonesia.

Baca juga: 15 Lagu Dewa 19 Paling Hits dan Enak Didengar [Pilihan Editor]

Terobosan Dewa 19 dimulai ketika album pertama mereka dirilis pada tahun 1992, yang bertajuk 19. Album ini memperkenalkan Dewa 19 sebagai band yang eksperimental dan berbeda dengan sentuhan musik pop rock dan ballad yang tak terlupakan. Lagu hits seperti “Kangen” dan “Pupus” pun meroketkan nama Dewa 19 ke permukaan.

Siapa yang tidak kenal dengan Slank? Band rock Indonesia terbaik yang berdiri sejak 1983 di Jakarta ini dikenal dengan musik yang enerjik, penuh semangat, dan lirik-lirik yang tajam dan kritis terhadap kondisi sosial di Indonesia. Slank merupakan band rock paling populer dan berpengaruh di Indonesia.

Bimo Setiawan (Bimbim) dan Kaka adalah tokoh di balik terbentuknya band legendaris ini. Awalnya, mereka dikenal dengan nama “Cikini Stones Complex”. Namun, Slank baru mendapatkan popularitas setelah tampil di festival musik “Rock Power” pada tahun 1984. Album-album mereka yang sukses, seperti Piss (1993), Kampungan (1991), dan Generasi Biru (1994) menjadikan Slank sebagai ikon bagi para penggemar musik rock di Indonesia.

Sejak terbentuk pada tahun 1994 di Bandung, Gigi sudah merajai panggung musik Indonesia dengan musik yang catchy dan mudah dicerna oleh pendengar. Gigi juga dikenal dengan kualitas vokal dan musikalitas yang tinggi, serta lirik-lirik yang penuh makna dan inspiratif.

Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (gitar), dan Budhy Haryono (bass) adalah sosok penting yang membentuk Gigi. Mereka memulai debut publik dengan album pertama yang berjudul Angan pada tahun 1994. Album ini segera membuat nama Gigi dikenal luas di seluruh Indonesia. Beberapa lagu hits mereka seperti “Janji” dan “11 Januari” telah berhasil merajai tangga lagu Indonesia.

Dibentuk pada tahun 1984 dengan nama Jamrock di Jakarta, band rock legendaris Indonesia yang mengubah namanya menjadi Jamrud di 1995 ini telah menciptakan banyak lagu hits yang menjadi ikon dalam sejarah musik Indonesia. Banyak penggemar musik rock dan metal tanah air yang merasa terhibur oleh lirik-lirik Jamrud yang menggambarkan kehidupan muda-mudi Indonesia dengan humor dan sarkasme.

Karya-karya mereka tak hanya menyentuh hati, tapi juga memperlihatkan keberanian untuk mengungkapkan pikiran-pikiran yang terkadang terpinggirkan dalam kehidupan sehari-hari. Album perdana Jamrud yang berjudul Nekad pada tahun 1995 menjadi terobosan besar bagi band ini.

Baca juga: 15 Lagu Ulang Tahun Dewasa Terbaik, Bukan Cuma Jamrud!

Hit seperti “Surti Tejo” dan “Ingin Kembali” sukses membuat nama Jamrud semakin populer di dunia musik Indonesia. Selain itu, album-album lain seperti Putri (1999), Sydney (2002), dan Bo 18+ (2004) juga berhasil menyedot perhatian penggemar musik Indonesia.

Pertama kali dibentuk pada tahun 2012, .Feast adalah band rock Indonesia hasil garapan Baskara Putra, Adnan Satyanugraha Putra, Dicky Renanda Putra, dan Fadli Fikriawan Wibowo. Mereka terkenal dengan karya-karyanya yang peka terhadap isu politik dan sosial di masyarakat.

Sejak pertama kali berdiri, .Feas telah merilis lusinan lagu dengan 6 album musik yang sukses di pasaran. Beberapa lagu mereka yang paling hits adalah “Nina”, “Peradaban”, “Kami Belum Tahu” “Berita Kehilangan”, dan juga “Gelora”.

Baca juga: 10 Lagu .Feast Terbaru 2024 yang Lagi Viral

Menamai dirinya sebagai “band rock pulang ngantor”, Perunggu adalah band rock Indonesia terbaru selanjutnya yang harus kamu tahu. Pertama kali dibentuk pada tahun 2019, grup musik ini telah berhasil menorehkan tinta di belantika musik Indonesia.

Sebagai pendatang baru, mereka telah berhasil merilis lebih dari selusin lagu dan satu album musik yang meraih sorotan dari para pencinta musik Indonesia. Beberapa lagu Perunggu paling populer saat ini adalah “33x”, “Patikan Riuh Akhiri Malmmu”, “Kalibata, 2012”, “Biang Lara”, dan juga “Ini Abadi”.

Lagu Armada Band Mp3 Download terbaru

Kangen Band (sebelumnya bernama Cleopatra) adalah grup musik beraliran pop melayu asal Indonesia yang dibentuk pada tanggal 4 Juli 2005 di Bandar Lampung oleh Dodhy Hardiyanto dan teman temannya. Band ini sering bongkar pasang personil Walaupun begitu, band ini kembali ke formasi awal pada awal tahun 2021.[1]

Sebelum Dodhy Hardiyanto membentuk band dengan nama Kangen, ia terlebih dulu mempunyai band dengan nama Cleopatra, band inilah yang menjadi cikal bakal Kangen Band. Formasi Cleopatra berbeda dengan personil Kangen Band yang kita ketahui sekarang, yang sama hanyalah basisnya Bebe dan Dodhy sendiri, nama Kangen adalah nama samaran Dodhy ketika berkenalan dengan seseorang. Belakangan, nama Kangen dijadikan sebagai nama band ini.

Kangen Band dibentuk di Bandar Lampung pada tahun 2005 yang didirikan oleh Dodhy Hardiyanto (gitar sekaligus pencipta lagu), ia mengajak satu persatu teman temanya untuk membuat sebuah grup band, ia mengajak Tama (gitar), Bebe (bass), Izzy (keyboard), dan Baim (drum), sebelum Andika Mahesa bergabung sebagai vokalis, Kangen band vokalnya diisi oleh Dodhy sendiri, ia merangkap sebagai vokalis dan gitaris. Namun pada suatu momen ia mengalami sakit tenggorokan, sehingga ia mengajak Andika Mahesa yang sebelumnya hanyalah seorang crew, untuk menjadi member tetap vokalis Kangen Band. Dodhy mengetahui suara Andika punya warna yang bagus pada saat Andika nongkrong dan nyanyi di depan rumah Dodhy, menurutnya Andika cocok membawakan lagu ciptaan Dodhy meskipun secara tehnik Andika masih kaku mengolah vokal.

Uniknya adalah ketika Dodhy mengajak teman temannya untuk membentuk band, teman-temannya pada saat itu belum bisa bermain alat musik sama sekali. Sehingga Dodhy perlu mengajarinya terlebih dahulu, seperti halnya Izzy waktu diajak untuk nge-band, ia belum bisa bermain keyboard sama sekali. Kerana Izzy sebelumnya hobi gemar otomotif, akhirnya ia diajari bermain keyboard oleh Dodhy yang pada saat itu sudah jago walaupun posisinya sebagai gitaris. Nama "Kangen" sendiri dipilih oleh Dodhy sebagai nama band, nama tersebut berawal dari ia sendiri yang merupakan leader, ketika berkenalan dengan seseorang sering menggunakan nama samaran "Kangen" yang pada akhirnya oleh Dodhy dijadikan sebagai nama bandnya.

Pada awalnya, Kangen Band merupakan sebuah band indie di Lampung, mereka sendiri sudah memproduksi beberapa lagu mereka secara indie walaupun awalnya mereka masih awam mengedarkannya secara komersil. Waktu mereka mengirim demo album di salah satu stasiun radio milik pemerintah di Lampung, awalnya ditolak oleh pihak stasiun radio lantaran masih dalam bentuk kaset pita (tanpa proposal). Akhirnya dibuatlah sebuah proposal dan mereka mencoba mengirim kembali demo album mereka ke radio dalam bentuk Compact Disc (CD) dan akhirnya pihak stasiun radio tertarik dengan salah satu lagu mereka di track pertama dengan judul Penantian Yang Tertunda.

Tak puas sampai disitu mereka mengakali dengan cara merequest lagu mereka sendiri dengan cara menelpon, salah satu mereka meminta memutar lagu track kedua dengan judul Usai Sudah (Tentang Aku Kau, & Dia), alhasil lagu mereka pun sering mengudara di radio selama seminggu berturut- turut. Hingga banyaknya pelanggan pendengar radio itu ikut serta meriquest lagu kedua mereka hingga akhirnya lagu Usai Sudah mendapat posisi peringkat 1 kerana paling banyak pendengarnya. Konon katanya lagu mereka meledak melebihi angka komersil band-band ternama, padahal pada saat itu penjualan album original sedang lesu dengan maraknya pembajakan yang membuat mereka dijuluki sebagai band hantu, kerana nama dan lagunya dimana-mana tetapi wujud personelnya tidak tau siapa. Hingga pada suatu hari Pak Sujana, selaku produser managemen Positif Art, berminat untuk merubah aransemen lagu mereka secara komersil kerana lagu-lagu mereka memiliki nilai jual yang tinggi.

Hingga akhirnya pertengahan tahun 2006, Pak Sujana mendapat contact person manager mereka dari salah satu artis sekaligus talent Positif Art yaitu Yuni Sulistyowati, hingga akhirnya mereka hijrah ke Jakarta dan tampil perdana di acara HUT TVRI sekaligus promosi dan perkenalan diri mereka sebagai band pendatang baru.

Album perdana mereka adalah Tentang Aku, Kau & Dia (2007) dan Yang Sempurna yang merupakan repackage dari album perdana.

Beberapa lagu dalam album ini, Tentang Bintang dan Selingkuh menjadi hit yang populer di masyarakat. Selain itu, Kangen Band juga berhasil masuk sebagai Grup Band Tervaforit pada SCTV Awards 2007. Pada tahun yang sama, mereka membintangi sebuah sinetron berjudul Aku Memang Kampungan, yang bercerita tentang perjalanan karier mereka.[2]

Pada tahun 2008, Kangen Band meluncurkan album kedua yaitu Bintang 14 Hari.[2] Bintang 14 Hari menyajikan warna musik yang berbeda dengan menampilkan unsur Melayu dan mengeksplorasi unsur Jawa. Di album ini, Kangen menggaet arranger Andi Bayou (yang juga pernah jadi arranger Sheila on 7) dengan backing vocal Eren.[3][4]

Pada tanggal 6 Mei 2009, Kangen Band merilis album ketiga mereka yang diberi judul Pujaan Hati, dengan hits single Terbang Bersamaku dan Pujaan Hati.[2]

Di tahun 2022, Kangen Band merilis ulang single Cinta Sampai Mati bekerja sama dengan label Wahana Production yang sebelumnya dibawakan penyanyi pendatang baru yaitu Raffa Affar, lagu ini menjadi top trending #1 di platform digital, selama berturut-turut. Pada tahun yang sama, Kangen Band merilis single ke-16 nya dengan judul Kamu Gila.

Kangen Band dinilai sebagai sebuah fenomena yang menggambarkan naik kelasnya kalangan ekonomi bawah ke kelas menengah secara masif.[5] Meskipun disambut meriah oleh pasar dengan penjualan yang mampu menembus 300.000 keping, kehadiran mereka mengejutkan karena baik penampilan maupun kualitas musik dianggap di bawah band menengah-elit. Kehadiran mereka juga dituduh merusak kualitas musik Indonesia.[5] Dalam sebuah acara yang diadakan oleh Rollingstone, vokalis band Naif, David Bayu Danangjaya, secara terbuka menyatakan keberatannya terhadap Kangen Band, termasuk label tempat bernaung band tersebut.[5][6] Keberatan David dilatari oleh banyaknya produser musik yang pada saat itu cenderung mematikan heterogenitas musik Indonesia dengan hanya fokus menggarap band-band bercorak pop melayu.[7]

Dalam bukunya Cracking Zone, pakar manajemen perubahan Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa cemoohan terhadap Kangen Band menggambarkan "kegalauan psikologis masyarakat menengah ke atas (di Indonesia) dalam menerima strata sosial yang lebih rendah sebagai konsumen pada strata yang sama..." Penolakan tersebut menyimbolkan ketidakmampuan menafsirkan kode-kode baru kehidupan sosial. Kasali juga menyamakan fenomena penolakan ini dengan kegalauan psikologis yang dialami bangsa Amerika pada tahun 60-an, ketika Martin Luther King memimpin gerakan kaum sipil membebaskan Amerika dari belengu-belenggu perbedaan warna kulit.

Pada tanggal 11 Maret 2011 seluruh anggota Kangen Band kecuali Eren (Dodhy, Andika, Tama, Iim, Izzy, dan Bebe) ditangkap atas tuduhan pemakaian narkoba.[8] empat dari enam anggota bebas dari narkoba berdasarkan hasil tes urine.[9] Andika dan Izzy ditahan sedangkan anggota yang lain bebas dari tuduhan.[10]

Sahara Band adalah sebuah grup musik yang berdiri tahun 1988 atas rintisan Richard Mutter dan Irvan Harahap. formasi pertama adalah dengan bassis Ahmad 'Apet' yang juga vokalis. trio Sahara ini mengawali karier dengan hanya meng'cover lagu lagu dari kelompok Rush. pada tahun kedua, Ahmad 'Apet' mengundurkan diri dan diganti oleh Ahmad Sebastio pada bass, dan tak lama mereka mengajak Iwan Leo sebagai vokalis. Setelah sejumlah podium festival rock berhasil diduduki, Sahara Band kemudian menapaki kariernya di dunia rekaman pada tahun 1994 dengan album perdana bertajuk Insomnia. Dengan vokalis Ixan Rantas dan didukung oleh gitaris Dion, bassis Ahmad Sebastio serta drummer Agus Aziz, pada tahun 1996 grup asal Bandung ini berhasil menorehkan namanya di blantika musik negeri dengan single manis "Biarlah Sepi" dari album keduanya.

Sahara berdiri tahun 1988 atas rintisan Richard Mutter dan Irvan Harahap, kemudian mereka mengajak Ahmad 'Apet' untuk mengisi posisi bass dan vokal. awal karier Sahara mereka hanya mengcover lagu lagu milik kelompok musik Rush asal Kanada. tak lama berselang Ahmad 'Apet' mengundurkan diri dan diganti oleh Ahmad Sebastio sampai sekarang. Pencapaian awal karier terpenting Sahara adalah saat menjadi juara 3 di Festival Rock 6 versi Log Zhelebour tahun 1991, dengan formasi: Irvan Harahap (gitar), Iwan Leo (vokal), Richard Mutter (drum) dan Ahmad Sebastio (bass). Ahmad Sebastio juga menyabet gelar Bassist Terbaik di ajang ini. Dari ajang ini Sahara merekam single pertama nya berjudul "Bangkit". tetapi formasi ini tidak bertahan lama, posisi gitar diganti oleh Dion, sementara vokal digawangi oleh Ryan Christie, dari formasi ini kembali Sahara menjadi 10 finalis di ajang Festival Rock 7 versi Log Zhelebour tahun 1993. kali ini Richard Mutter menyabet gelar Drummer Terbaik. dan Sahara merekam single keduanya yang berjudul "Dunia". Dua single dari Sahara ini terangkum dalam 2 album kompilasi rilisan Log Zhelebour. Tak berapa lama Richard Mutter pun mengundurkan diri dan bergabung dengan Pas Band.

Sampai akhirnya dengan vokalis Ixan Rantas didukung oleh gitaris Dion, bassis Ahmad Sebastio, serta drummer Agus Azis, grup asal Bandung ini merilis album pertamanya "Insomnia" pada tahun 1994.

Melalui formasi Agus, Dion, Sebastio dan Ixan merilis album kedua yang diberi tajuk Biarlah Sepi tahun 1996. Kelompok rock asal Bandung ini terlihat mengubah aliran ketika merilis album ini, setidaknya di lagu unggulan Biarlah Sepi yang terdengar beda dengan album sebelumnya. Biasanya lagunya rock dengan lengkingan nada tinggi, tetapi di lagu tersebut mereka tampil santai, bahkan nada yang dinyanyikan adalah low tone. Usaha ini membuat lagu ini tidak hanya disukai pendengar rock tetapi juga pendengar pop.

Sahara, band menengah yang mempunyai penguasaan teknis dan semangat yang tinggi, tahun 90an adalah tahun yang membuat band ini melejit. Namun dalam perkembangannya, corak musik band ini mengikuti pasar dengan suasana rock yang berkurang drastis berbeda pada masa awal band ini terbentuk.

Grup band asal Bandung ini sempat merajai festival-festival rock pada tahun 90-an. Album pertamanya berjudul Insomnia dirilis tahun 1994, kemudian Biarlah Sepi (1996), disusul album Tiga (1998), dan album 4th (2000). Terakhir pada tahun 2007 Sahara merilis album berjudul Kemarin, Kini dan Nanti.

Album The Best of Sahara keluar sebelum Sahara merilis album keempatnya pada tahun 2000. Album Best ini merupakan kumpulan terbaik dari tiga album sebelumnya yaitu Insomnia (1994), Biarlah Sepi (1996) dan Tiga (1998), ditambah satu lagu baru berjudul Hasrat.

Di album terakhir itu posisi vokalis diisi oleh Ridwan mantan vokalis Violet yang nahasnya ketika sedang sibuk-sibuknya mereka promo album, Ridwan mengalami kecelakaan lalu lintas hingga meninggal dunia. Kemudian vokalis muda Eron Reza sebagai vokal pengganti, namun tidak lama cabut karena fokus studi nya dan digantikan Alex Rudiart Hutajulu dan sempat mengeluarkan beberapa single, akhirnya pada tahun 2012 Ixan Rantas kembali. Terakhir, secara nasional tampil reuni pada acara Radio Show di tvOne bulan 28 Mei 2012.

Tanggal 16 September 2012, Sahara kembali menggebrak dengan penampilan apiknya di gelaran Bandung Rockin Fest yang di selenggarakan di Lapangan Brigif Cimahi .

“Keberagaman bangsa kita perlu alat pemersatu/Sudah teruji kesaktiannya/Dasar negara kita Pancasila/Perbedaan itu indah karena ciptaan yang kuasa/Marilah kita syukuri bersama jangan takutkan itu…….”

Untaian kata yang bernada patriotik di atas itu adalah penggalan dari syair lagu bertajuk “Cinta Negeriku”, karya cipta Dose Hudaya. Lagu itu adalah single terbaru dari Sahara, grup rock dari Kota Bandung yang sudah berjaya sejak tahun 1989.

“Lagu Cinta Negeriku merupakan lagu pertama yang bukan ciptaan personil Sahara. Sahara diberi kebebasan untuk membuat aransemennya. Kami suka lagu itu, notasi dan syairnya oke banget, apalagi temanya mengandung nilai patriotik.”.

Sahara dipilih untuk berkolaborasi karena merupakan rock band senior. “Sahara punya skill bagus dan bisa berkolaborasi. Tema patriotik atau cinta Tanah Air diusung karena dikaitkan dengan momentum Peringatan Kemerdekaan RI dan situasi belakangan ini dimana ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi NKRI,” ujar pencipta lagu dan produser rekaman senior Kota Bandung yang berjaya dengan brand DHP Indonesia ini.

Formasi teranyar Sahara adalah Ahmad Sebastio (bass), Gan Gan (gitar), Agus Aziz (drum), dan Ixan Rantas (Vokal).

“Lagu Cinta Negeriku dibalut dengan musik hard rock. Semoga bisa memuaskan kerinduan Balad Sahara dimana pun berada kepada Sahara,” ucap Ahmad. “Balad Sahara” adalah sebutan fans Sahara.

From Wikipedia, the free encyclopedia

Nama is a Greek pop/jazz/new age music group which started its career 1992 with the debut album NAMA. It was formed by singer Iphigenia and composer Aris Pavlis, who has previously been a member of the electropop group "Cinema".

After seven albums and two times awarded for best pop group in Greece by the Arion music awardsIFPI Greece 2002 and 2006, they recorded their last album in winter 2008.

ANAMNISIS (memories) (1995)

In the two that followed, there was pressures from the music industry for every band to relinquish any sense of artistic integrity that they might possess, and collaborate with artists of completely different genres, so as to combine the artist 'selling power and create a monstrous yet more profitable project for the record labels. NAMA found a way to avoid this restriction whilst still complying with the terms of their contract - to produce a third record. In 1995 they released "ANAMNISIS" again with LYRA. In this album NAMA reinvented ten old songs-Including their first hit,"Odysseus". At first it appeared, as though it would be difficult to obtain permission from composers such as Mimis Plessas, Manos Hatzidakis, Dionysis Savvopoulos, Manolis Chiotis, amongst others. Nevertheless, every composers and lyricist approached readily agreed, testament to the respect that NAMA has. Moreover, songs like "MIA AGAPI GIA TO KALOKAIRI " quickly became classics.

TO FOS KAI H ARXH (first light) (2008)

Dimis Papachristou (guitars), Kostas Kostaroglou (piano), Vasilis Moustos (piano), Thimios Papadopoulos (woodwinds), Takis Marinakis (drums\percussion), Antonis Apergis (folk flutes), Valentino Beikoff (violin), Nikos Sakelarakis (trumpet), Maximos Drakos (piano)